Minggu, 01 Juli 2012

Kakak, aku mencintaimu

Kamu hanya menunggu kepastian.
Kepastian bahwa dia mencintaimu atau tidak.
Dia, lelaki yang kau cintai, kau sayangi. Tapi, dia tidak tau kamu mempunyai rasa itu. Dia seseorang yang telah mengambil hatimu, lelaki tinggi putih yang telah mencuri sebagian dari perhatianmu terhadap lelaki lain. Oh, tidak sebagian, tetapi SEMUA perhatianmu yang sekarang tertuju hanya untuknya.
Ya, memang dia hanya menganggapmu sebagai anak didik dalam sebuah bimbingan belajar. Tetapi kamu tidak menganggap dirinya hanya sebagai pembimbing dalam bimbingan belajar. Tetapi sebagai seseorang yang memenuhi seluruh lubuk hatimu. Ya Lutfi. itu namanya
Karena dia pula sekarang kamu berada di sebuah tempat yang kamu pun tidak tau apa namanya. Otakmu seakan tidak bekerja karena kamu selalu memikirkan nya. Kakimu seakan menyuruhmu untuk datang ke tempat ini. Sendiri. Dalam pikiran yang entah kemana. 
Kamu termenung. Entah kamu pun tak tau apa yang sedang kamu pikirkan. Mungkin memikirkan laki-laki itu? Kamu pun tidak tau. Sepertinya otak dan hatimu telah terbuka olehnya.

Seseorang menghampirimu, tinggi, putih, kurus, kurang lebih ciri-ciri itu mirip dengan Lutfi, tetapi kamu berfikir tidak mungkin orang seperti dia berada di tempat seperti ini. Bukankah sekarang ia sedang memberikan materi untuk anak didik nya yang lain? Lagi pula, tidak hanya Lutfi yang memiliki ciri-ciri seperti itu?

"Hey!" seseorang menegurmu. Tetapi, kau tetap termenung, seakan tidak mendengar suara itu

"Hey! Kamu sedang apa disini?" semakin lama suaranya semakin membesar. Karena suaranya itulah kamu pun tiba-tiba menoleh. Kamu terkejut, tidak menyangka siapa yang ada di hadapanmu kali ini. Kamu melongo, dan tanpa kamu sadari jantungmu pun berdegup kencang saking terkejutnya.

"Kamu sedang apa? mengapa bengong seperti itu?" dia bertanya padamu dengan wajah yang terheran-heran

"A...ku...aku...nggak...apa-apa.....aku cuma mau.... disini aja kok...." Kamu tergagu karena terkejut.

"Hey santai aja! Kenapa gugup gitu? hmm.... apa boleh aku duduk di sebelahmu?" dia menunjuk ke tempat duduk yang kosong di sebelahmu

"hmm..... iya... Boleh...boleh.. silahkan nggak ada yang ngelarang kok hehe" kamu tersenyum semanis yang kamu bisa untuk menarik perhatiannya

"Kamu kenapa bengong begitu? Lagi mikirin seseorang ya? Hayo ngaku!!" Yup... aku mengaku. tebakan dia memang benar. Kamupun berfikir. Hatimu pun berkata 'apa aku cerita aja ya ke dia? memang sih ini cerita tentang dia juga, menyangkut dia juga, tetapi.... sudahlah cerita saja. Dia pun gatau kok siapa orangnya.'

"Hey tuh kan mulai lagi. bengong terus sih?"dia menepuk pundakmu pelan

"Eh? eh apa tadi? Kakak ngomong apa? maaf aku ga denger"

"kamu lagi suka sama seseorang ya makanya jadi suka bengong gitu?" dia menatapmu menyelidik

"Ha? ehehehe memangnya ngaruh ya?"

"itu kan keliatan. Hayo coba cerita siapa tau jadi plong." dia tersenyum sambi; menatapmu. memang lelaki yang manis

"ehehe iya aku suka sama orang." Kamu sebenarnya malu untuk mengatakan ini. Tapi, entah kenapa kamu ingin sekali menceritakan semua ini walaupun kamu sedang bercerita kepada orang yang kamu maksud

"Udah cerita aja, jangan malu-malu seperti apa orangnya? kenapa kamu suka sama dia?" dia mengintrogasi kamu terus-menerus. kamu juga mendengar nada suara kecewa dalam perkataan dia tadi.

"Orangnya... Mirip sama kakak. Aku suka dia karna dia baik. trus apa lagi ya? banyak deh" 

"Aku boleh cerita gak sama kamu?" Kamu terkejut. Kamu sudah tau pasti siapa yang akan ia ceritakan. Pasti seseorang yang telah memenuhi hatinya. kamu pun mengangguk walaupun hatimu sakit.

"Dia orang yang aku suka" nah kan benar. dia melanjutkan " Aku suka dia karena dia cantik, baik. pokoknya menarik deh." Kamu pun seperti tertusuk-tusuk

"Kira-kira seperti apa kak orangnya?" Kamu pun hari berbuat ini walaupun sakit rasanya harus mengatakan ini.

"Dia... berkacamata. hmm... kurang lebih sama sepertimu lah" walaupun itu bukan kamu tetapi kamu tetap saja merasa bahwa orang yang dicintai Lutfi itu adalah kamu. Kamu tersenyum sambil mengangguk paham

"hmmmm aku boleh jujur ga?"

"kenapa kak?" aku pun memberanikan diri untuk menatap dia. tetapi yang kamu lihat hanya wajah dia yang terlihat bingung. ragu. seakan ingin mengatakan sesuatu.

"sebenarnya...."

"BUUKKKK!!!" sebuah bola 'mencium' kepalamu. Tiba-tiba sang pemilik bola menghampirimu. Anak kecil sang pemilik bola lalu menghampiri bola miliknya.

"Maaf ya kak. Aku tidak sengaja" Anak kecil itu tersenyum manis, sehingga terlihat giginya yang ompong. Hatimu luluh. Akhirnya kamu memaafkan anak kecil itu.

"iya gapapa. lain kali kalau main itu hati-hati ya. sakit tau kena timpuk seperti itu." kamu tersenyum manis sekali seakan tidak merasakan rasa sakit dari bola yang menghantammu tadi

"Sekali lagi aku minta maaf ya kak. Lain kali aku hati-hati deh. maaf ya kak!" Anak kecil itu berlari ke tempat temannya tadi.

"Hm... kak... Tadi sampai mana ya?" kamu berbalik lalu menatap dia.

"O..oh iya maaf aku bengong. sekarang aku deh yang bengong hehe. oh iya kamu tau tidak? orang yang aku suka penyayang anak kecil seperti kamu loh!" Kamu pun yang sebenarnya juga penyayang anak kecil entah kenapa tersenyum. Lagi-lagi kamu merasa bahwa orang yang dimaksud itu kamu 

Kamu pun mengangguk paham lagi

"sebenarnya... Aku jujur sama kamu yah?"

"iya gapapa kok kak. kalau kakak mau cerita lagi silahkan. Aku berusaha jadi pendengar yang baik"

"Sebenarnya.... orang yang aku suka itu.... Kamu....." 

Kamu yang sedang menatap kedepan entah kenapa langsung menengok ke Lutfi. Kamu terkejut, kamu pupn menatap dia sambil mengernyit heran.

"Hah? Aku? Kakak bercanda ya???" Tanpa terasa jantungmu pun berdegup kencang.

"Iya.. Kamu... kamu orang yang aku suka..." Kamu masih menatap Lutfi dengan wajah terkejut. Kamu bingung. kamu seperti orang linglung

"hm... sebenarnya.. aku kesini.. nyari kamu... mau bilang....kamu... mau nggak jadi orang yang special buat aku?" Kamu masih terbengong-bengong, kamu tidak percaya

"Maksud kakak?" Kamu masih tidak mengerti kamu hanya mengira bahwa dia hanya main-main.

"Kamu...Jadi....Pacar...Aku..." Dia berkata sambil memperagakan apa yang diucapkannya.

"Pacar kakak??"

"Iya... Aduhhhh kamu kok ga mudeng-mudeng sih? Gemes deh. Mau nggak?" dia mendekatimu sambil mencubit pipimu gemas

"Hm... Aku.... Mau...." kamu berkata sambil tergagap. kamu yakin wajahmu sekarang pasti lebih mirip kepiting rebus daripada wajah manusia. merah. sementara Lutfi hanya tersenyum karena keinginannya telah terpenuhi

"kakak mau tau gak?" Kamu harus jujur pada Lutfi tentang ini. "Sebenarnya...Orang yang aku suka itu... kakak..." kamu Jujur

"Hah? bener nih? Jadi... kita sama-sama suka dong?" Dia tersenyum ge'er. 

"i...iya..." 

"Jadi sekarang kita pacaran?"

Kamu pun mengangguk. Tiba-tiba dia memelukmu erat. sangat erat. sehingga kamu bisa merasakan detak jantungnya,

"aku cinta sama kamu" dia berkata di depan telinga kamu pelan. bahkan bisa dibilang sambil berbisik.

"aku.... juga cinta sama kakak" kamu mengatakan ini pelan. sampai tidak terdengar.

Dia melepaskan pelukannya. Lalu menatapmu. Dia menatap matamu dalam. Lalu mencium keningmu lembut. Kamu menikmati itu. Lalu dia memelukmu lagi. Kamu menanamkan kepalamu dalam dadanya yang bidang pelukannya yang hangat membuatmu tenang. Ketenangan ini yang kamu perlukan. Ketenangan dalam pelukan seorang Lutfi yang mencintaimu sepenuh hatinya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ THE END ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


@giovanimeisy

ps: kalau sudah baca komentar ya :) komentar kalian berharga buat aku :) terimakasih :)